Pemalang – Nama Dwi Hartono sempat menjadi sorotan publik Pemalang pada pertengahan 2024. Pengusaha muda ini mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Pemalang pada Rabu, 8 Mei 2024. Saat itu, ia digadang-gadang sebagai figur segar dari kalangan muda yang ingin membawa perubahan di tanah kelahirannya.
Namun, setahun berselang, publik dikejutkan oleh kabar tragis. Dwi Hartono justru muncul kembali ke permukaan, bukan sebagai tokoh politik, melainkan sebagai tersangka utama kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih, berinisial MIP (37 tahun).
Jejak di Bursa Pilkada Pemalang
Pada masa pendaftaran Pilkada 2024, Dwi Hartono tampil percaya diri. Dalam pemberitaan sejumlah media lokal, ia menegaskan komitmennya membangun Pemalang dari sektor ekonomi kreatif dan pemberdayaan pemuda. Aksinya mengambil formulir kala itu disambut hangat oleh jajaran panitia pendaftaran.
Sebagai seorang pengusaha, Dwi juga aktif di dunia digital. Ia memiliki kanal YouTube “Klan Hartono” yang berisi konten motivasi bisnis dan pengembangan diri. Citra sebagai motivator muda sempat melekat kuat pada dirinya.
Kasus Kriminal yang Menggemparkan
Semua citra positif itu runtuh ketika pada 24 Agustus 2025, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap Dwi Hartono bersama tiga rekannya. Mereka diduga kuat menjadi dalang penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih.
Polisi mengungkap bahwa korban ditemukan meninggal dunia setelah sempat hilang kontak. Dari hasil penyelidikan, Dwi Hartono ditetapkan sebagai otak dari aksi keji tersebut.
Dari Panggung Politik ke Balik Jeruji
Kasus ini menjadi ironi. Sosok yang semula dikenal sebagai pengusaha muda penuh visi, motivator bisnis, hingga kandidat kepala daerah, kini harus menghadapi proses hukum atas dugaan tindak pidana berat.