AMKMedianews.com, Pemalang — Pemerintah Kabupaten Pemalang mendapat perhatian khusus dari Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) terkait pengajuan rehabilitasi jaringan pipa air bersih. Pada Selasa malam (15/7/2025), perwakilan kementerian tersebut melakukan kunjungan kerja langsung ke Pemalang untuk membahas permohonan resmi dari Bupati Anom Widiyantoro.
Kunjungan yang berlangsung hingga malam hari itu dipimpin oleh Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pangan Kemenko IPK, Suraji, yang didampingi jajaran teknis kementerian. Mereka bertemu langsung dengan Bupati Anom Widiyantoro di Pendopo Kabupaten, bersama dengan Plt Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mulia Pemalang, Arief Setiawan, beserta para pejabat terkait lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Anom memaparkan urgensi perbaikan infrastruktur air bersih yang selama ini menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa jaringan pipa yang telah berusia puluhan tahun mengalami banyak kebocoran dan tidak mampu lagi melayani kebutuhan air secara optimal, terutama di kawasan berkembang dan kawasan industri.
“Kami berharap pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenko IPK, dapat memberikan dukungan nyata. Kami ingin kualitas layanan air bersih meningkat, karena ini bukan hanya soal pelayanan publik, tetapi juga soal percepatan pertumbuhan ekonomi,” tutur Anom dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Anom menyampaikan bahwa di berbagai kecamatan di Pemalang, terdapat potensi industri yang terus tumbuh. Keberadaan sistem air bersih yang handal akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investasi.
“Kalau air bersihnya baik, otomatis kehidupan masyarakat juga meningkat. Investor pun akan lebih percaya diri masuk ke Pemalang,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Suraji mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Pemalang tidak hanya sekadar pertemuan formal. Ia dan tim juga telah meninjau langsung ke beberapa titik, termasuk ke mata air dan reservoir milik Perumda Tirta Mulia. Dari hasil pengamatannya, ia menyatakan bahwa potensi air di Pemalang cukup melimpah, namun distribusinya terganggu akibat banyaknya kebocoran pada sistem pipa yang sudah tua.
“Air di sumbernya bagus dan cukup melimpah. Tapi di ujung distribusi, kita temukan kebocoran-kebocoran yang cukup signifikan. Inilah yang membuat proses pengolahan dan distribusi air minum tidak maksimal,” ujar Suraji.
Ia juga menekankan bahwa modernisasi pipa dan sistem distribusi menjadi hal penting yang harus segera direalisasikan jika Pemalang ingin memaksimalkan potensi sumber daya airnya.
“Kalau jaringan pipanya diperbarui, saya yakin kualitas layanan air bersih di sini bisa jauh lebih baik. Apalagi dari sisi kualitas air, hasil pengecekan kami menunjukkan bahwa air yang sudah sampai di reservoir tergolong layak,” tambahnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal dari sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih yang layak dan berkelanjutan. Kemenko IPK sendiri menyatakan akan menindaklanjuti proposal yang telah diajukan, dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, dan sosial dalam proses penilaian rehabilitasi pipa tersebut.( lidin).