AMKMedianews.com, Pemalang – Ribuan warga Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, memadati jalan-jalan desa untuk mengikuti tradisi sedekah bumi, Minggu (13/7/2025). Tradisi yang digelar setiap tahun ini merupakan wujud syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil bumi dan rezeki yang melimpah.
Kemeriahan terlihat sejak pagi hari. Berbagai gunungan hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, singkong, dan padi diarak keliling desa. Arak-arakan dimulai dari lapangan desa, dekat Gedung Putih, dan berakhir di halaman kantor desa.
Atraksi drumband dari pelajar SD dan SMP turut menyemarakkan suasana. Warga dengan antusias mengikuti prosesi hingga selesai, menyatu dalam suasana khidmat dan semarak.
Kepala Desa Cikendung, Slamet HS, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, sekaligus bentuk pelestarian budaya lokal yang telah diwariskan turun temurun.
“Sedekah bumi ini adalah bentuk syukur kami kepada Allah SWT yang telah memberikan keberkahan melalui hasil bumi. Semua gunungan itu murni dari hasil panen warga,” ujarnya.
Setibanya di balai desa, seluruh gunungan dikumpulkan dan didoakan oleh seorang dalang wayang kulit, dengan pembacaan suluk secara khusyuk. Prosesi ini menjadi inti dari ritual sedekah bumi, mengandung nilai spiritual yang dalam bagi masyarakat setempat.
Usai doa bersama, suasana berubah meriah ketika warga berbondong-bondong berebut hasil bumi dari gunungan. Tradisi ini diyakini membawa berkah dan keberuntungan bagi siapa pun yang berhasil mendapatkan sebagian hasil bumi tersebut.
Camat Pulosari, Agus Mulyadi, bersama bupati Pemalang Anom Widiayantoro yang turut hadir bersama rombongan dalam prosesi tersebut, menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat dalam melestarikan tradisi budaya.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sedekah bumi tidak hanya sebagai bentuk syukur kepada Tuhan, tetapi juga menjadi sarana pelestarian tradisi dan budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang,” tuturnya.
Sedekah bumi di Desa Cikendung menjadi salah satu contoh konkret bagaimana tradisi lokal mampu mempererat solidaritas masyarakat, mengajarkan nilai-nilai spiritual, sekaligus melestarikan budaya leluhur di tengah arus modernisasi.**( Joko Longkeyang).