Pemalang, Amk Media News – Kebijakan Pemerintahan Kabupaten Pemalang menjadi sorotan.
Pasalnya, dalam mengatasi pembuangan sampah yang sudah menjamur berbulan bulan terkesan masih di bilang semakin parah. Bahkan jalan umum yang biasanya di jadikan sebagai sarana lalu lintas, Kini terkesan seperti akan di jadikan untuk penampungan/pembuangan sampah.
Anehnya, meskipun demikian PemKab Pemalang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup terkesan masih kelimpungan mengatasi sampah.
Namun sebaliknya, Anggota Dewan yang notabene untuk menjaring aspirasi dari masyarakat, justru malah asyik melakukan giat kunjungan kerja (Kunker).
Tumpukan sampah yang hampir menutupi Jalan Markisa Kelurahan Pelutan Pemalang ternyata menuai keluhan banyak dari berbagai kalangan masyarakat pengguna jalan tersebut.
Karena selain bau busuk yang menyengat, juga menjadikan sarang lalat yang berdampak ke penyakit.
Tidak hanya itu saja, tumpukan sampah yang ada di berbagai sudut di lingkungan Pemalang juga mendapatkan sorotan dari salah satu Lembaga Wartawan Peduli Sosial Pemalang (WTPSP).
Yugo Darminto,SH selaku Ketua (WPSP ) yang juga menjabat sebagai Ketua Ormas 234 SC pada Raden Media.id mengharap, untuk kaitan sampah yang ada di Kabupaten Pemalang.
” Kami berharap dari semua elemen atau pun dari wakil rakyat sendiri seperti Dewan atau DPRD harus bisa melihat posisi. Karena masyarakat juga sudah memberikan kepercayaan kepada Dewan. Hal itu supaya Dewan bisa juga turut andil untuk ikut serta dalam menyikapi persoalan sampah yang sedang terjadi di Kabupaten Pemalang yang kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi, Tegas Yugo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, Wiji Mulyati pada Raden Media Senin 16 Desember 2024 mengaku bahwa, ” Kami sudah semaksimal mungkin mengatasi persoalan sampah.Hal ini diakibatkan karena kendala anggaran tidak bisa mencukupi.
Oleh karenanya, ” Saya hanya berharap tahun 2025 anggaran bisa terealisasi semua, pungkas Wiji dengan nada singkat.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pemalang, Aris Ismail dengan nada ramah mengatakan, ” Untuk menangani sampah di Pemalang,tidak hanya eksekutif saja. Ini perlu adanya kerja sama baik antara eksekutif, legislatif dan masyarakat.” Kita perlu duduk bersama, karena ini merupakan (PR) kita semua,”tegas Aris.
Selain juga, Aris menyinggung bahwa tahun 2025 anggaran dan alat untuk penanggulangan di Pemalang bakal terealisasikan. Oleh karena dalam waktu dekat pihaknya akan me
manngil pihak Dinas Lingkungan hidup.
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD, H.Agus Sukoco menambahkan, Kalau persoalan sampah di Pemalang,dirinya menilai kurangnya sosialisasi oleh dinas terhadap masyarakat seperti yang terjadi di Desa Purana Bantarbolang maupun yang di tempat lain.
” Ya mudah mudahan dengan Dewan yang baru dan pemimpin baru,Persoalan yang ada di Pemalang bisa teratasi seperti halnya, sampah, insfratruktur jalan, IPM ( Index Pembangunan Manusia ) dan lain lainnya. Tapi semua itu perlu adanya gotong royong dari pemerintah baik, eksekutif maupun legislatif juga masyarakat,”kata Agus.
Mengenai anggaran penanggulangan sampah, Agus Sukoco yang kebetulan dari Fraksi PDIP dan Mantan Ketua DPRD menyebutkan,Tahun 2025 anggaran untuk menangani sampah mencapai Rp.5 Milyard.
Sayangnya, ketika di singgung keterkaitan anggaran Kunjungan Kerja DPRD setiap tahun dirinya belum mau membuka. (Ws)