AMKMedianews.com, Jatinangor – Sebanyak 50 kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 diproyeksikan akan mengikuti kegiatan retret gelombang kedua yang dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyampaikan bahwa peserta retret gelombang kedua merupakan para kepala daerah yang sebelumnya belum mengikuti retret pertama di Magelang maupun mereka yang baru dilantik usai menjalani pemungutan suara ulang (PSU).
“Insyaallah retret gelombang kedua ini akan diikuti kepala daerah yang kemarin tidak mengikuti retret di Magelang maupun yang sudah melewati PSU dan telah dilantik Kemendagri,” kata Bima Arya, dikutip dari Liputan6.com.
Dalam keterangannya, Bima juga menyebutkan bahwa sekitar 52 kepala daerah direncanakan mengikuti agenda tersebut. Adapun lokasi kegiatan kemungkinan besar akan dipusatkan di IPDN Jatinangor, meskipun opsi tempat lain sempat dipertimbangkan.
“Diperkirakan akan ada 52 kepala daerah yang akan ikut, kami berikan opsi-opsinya bisa saja di Magelang atau bisa saja di tempat lain, salah satunya adalah di IPDN di Bandung,” ujar Bima.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsep retret gelombang kedua telah selesai disusun, namun masih menunggu persetujuan dari Presiden, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Retret kedua konsepnya sudah selesai. Kami menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan,” jelasnya.
Soal waktu pelaksanaan, Bima menegaskan bahwa belum ada kepastian jadwal karena masih menyesuaikan dengan agenda pemerintahan. Meski begitu, ia berharap retret dapat dilaksanakan pada Mei 2025.
“Belum ada kepastiannya, masih menunggu waktu yang pas disesuaikan dengan agenda pemerintahan. Ya mungkin di bulan Mei lah, mudah-mudahan bisa di bulan Mei, cukup ya baik,” tambahnya.
Konsep kegiatan akan disesuaikan dengan jumlah peserta. Tujuan utama dari retret ini adalah memberikan pembekalan kepada kepala daerah baru agar selaras dengan program-program prioritas pemerintah pusat.
“Konsepnya pun menyesuaikan. Tapi kita ingin tetap pembekalan itu sesegera mungkin dilakukan. Karena penting bagi teman-teman yang belum mendapat pembekalan ini untuk menyamakan frekuensi tentang program-program prioritas pemerintah,” tegas Bima Arya.
Retret ini diharapkan menjadi ajang penguatan kapasitas, refleksi kepemimpinan, serta koordinasi lintas wilayah untuk mendukung implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah.**
Sember : Liputan6.com