Pemalang, Amk Media News – Ada angin segar berhembus bagi para perajin Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pemalang. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pemalang masa bhakti 2025-2030, dr. Noor Faizah Maenofie Anom Widiyantoro, menyatakan tekadnya untuk membawa kerajinan-kerajinan lokal “naik kelas”.
Pernyataan penuh semangat ini disampaikan tak lama setelah dr. Nofie, sapaan akrabnya, resmi dilantik sebagai Ketua Dekranasda Pemalang oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin. Pelantikan bersejarah ini dilaksanakan serentak bersama dengan para Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jateng, Semarang, Kamis (17/4/2025).
Di sela-sela acara pelantikan yang penuh khidmat, dr. Nofie mengungkapkan langkah awal yang akan diambil setelah mengemban amanah sebagai Ketua Dekranasda Pemalang. “Langkah pertama adalah melakukan inventarisasi secara menyeluruh terhadap berbagai jenis kerajinan yang ada di Kabupaten Pemalang. Setelah itu, kita akan melakukan kategorisasi, memilah mana yang masih skala kecil, menengah, dan mana yang sudah mulai menunjukkan potensi untuk naik kelas,” ujarnya dengan nada optimis.
Dokter Nofie menegaskan komitmennya untuk merealisasikan arahan dari Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah. “Sesuai dengan arahan Ibu Nawal, fokus utama kita adalah bagaimana ‘menaikkan kelas’ UMKM kerajinan yang saat ini masih berskala kecil,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Nofie menyoroti permasalahan klasik yang dihadapi sebagian besar UMKM, yaitu keterbatasan modal. Untuk mengatasi hal ini, ia berjanji akan berkoordinasi dengan Bupati Pemalang terkait dukungan permodalan yang diharapkan dapat disalurkan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan pihak perbankan, seperti yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, mengenai peran Bank Jateng dalam menyediakan pendanaan dengan skema yang tidak memberatkan bagi UMKM yang membutuhkan pinjaman.
“Saya melihat potensi luar biasa yang dimiliki Kabupaten Pemalang dalam mengembangkan kreativitas, terutama di sektor kerajinan. Potensi ini dapat menjadi motor penggerak peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” ungkap dr. Nofie dengan antusias.
Ia juga memiliki harapan agar UMKM yang telah berhasil berkembang dapat berperan aktif dalam membina dan berkolaborasi dengan UMKM yang lebih kecil. Dengan terjalinnya sinergi positif, diharapkan akan terbentuk sebuah komunitas yang saling mendukung dan mampu bersaing secara sehat.
Untuk mengakselerasi popularitas kerajinan Pemalang, dr. Nofie menekankan pentingnya branding dan perluasan jangkauan pemasaran. “Seperti yang Ibu Nawal katakan, branding itu ternyata memegang peranan yang sangat penting,” tuturnya.
Ke depan, dr. Nofie berencana untuk mempromosikan produk UMKM dan kerajinan Pemalang kepada berbagai pihak, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), sektor swasta, hingga para tamu yang berkunjung ke Kabupaten Pemalang. Ia ingin mengarahkan mereka untuk mendukung langsung para produsen dan UMKM lokal.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kabupaten Pemalang melalui Kepala Bidang UMKM, Andre Dwi Prayugo, выразил kepercayaan penuh terhadap kepemimpinan dr. Nofie. Ia yakin bahwa di bawah nahkodanya, Dekranasda Pemalang akan semakin solid dan maju. Andre mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Ketua Dekranasda Pemalang akan menyusun formula kepengurusan yang diharapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan semua pihak. Ia juga menyoroti potensi besar UMKM kerajinan di Pemalang, termasuk produk unggulan seperti sarung goyor, batik, kerajinan kayu, dan kerajinan kulit.
“Apa yang disampaikan Ibu Ketua Dekranasda sangat tepat. Kita memang harus mulai melakukan branding, dan kita tidak bisa berjalan sendiri. Kelembagaan Dekranasda membutuhkan dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Disparpora untuk sektor ekonomi kreatif, Dinpermasdes untuk lembaga-lembaga di desa, serta OPD lainnya selain Diskoperindag,” pungkas Andre, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memajukan kerajinan Pemalang. ( Joko Longkeyang/Amk Media News )