
Randudongkal – Ada hal menarik dan menghangatkan hati terjadi kemarin saat penulis tak sengaja bertemu dengan Aipda Nurcholis, sosok polisi ramah dari wilayah hukum Polsek Randudongkal, di sebuah rumah makan sederhana.
Pertemuan yang tak direncanakan ini terasa seperti takdir kecil yang lucu—karena ternyata Pak Nurcholis sebelumnya berniat ke Guci untuk mandi bareng teman-temannya. Tapi entah kenapa, di tengah perjalanan niat itu berubah dan dia malah mampir ke tempat makan. Siapa sangka, di sanalah kami dipertemukan kembali.
Pak Nurcholis bukan hanya dikenal sebagai mitra media yang baik, tapi sudah seperti saudara sendiri. Dalam kehidupan pribadi, ia adalah sosok suami dan ayah yang bertanggung jawab, rajin bekerja, tekun beribadah, dan tentu saja—sangat menghargai waktu bersama keluarga.
Dalam tugasnya sebagai anggota Polsek Randudongkal, Pak Nurcholis selalu menunjukkan sikap yang sesuai dengan semboyan Polri: Mengayomi, Melindungi, dan Melayani. Warga mengenalnya sebagai pribadi yang ramah, bersahaja, dan tidak sungkan menyapa siapa saja, bahkan dalam suasana santai sekalipun.
Kemarin itu, senyum dan sapa hangatnya tetap sama seperti biasanya. Meskipun niat awal ingin ke Guci batal, mungkin memang sudah rejeki makan siangnya bukan di pegunungan, tapi di tempat biasa bersama orang-orang luar biasa.
Kadang, hal kecil seperti itu menyadarkan kita: bahwa kebaikan akan selalu menemukan jalannya, bahkan lewat momen-momen yang tak terduga.
Salam hangat untuk Pak Nurcholis, semoga tetap sehat, tetap semangat dalam tugas, dan semoga niat ke Guci bisa terlaksana minggu depan—asal jangan berubah pikiran di tengah jalan lagi 😄.