AMKMedianews.com, Pemalang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, langsung merespons cepat isu viral mengenai temuan roti berjamur yang merupakan bagian dari program Makanan Bergizi (MBG) di TK Pertiwi Desa Muncang, Kecamatan Bodeh.
Pada Selasa, 14 Oktober 2025, Kepala Sekolah TK Pertiwi Muncang, Sri Wulandari, S.Pd., memberikan pernyataan resmi di Sekolahnya Ia membenarkan adanya insiden tersebut, namun meluruskan bahwa jumlah temuan roti berjamur hanya mencapai dua dari 49 porsi yang didistribusikan.
Sri Wulandari menjelaskan kronologi temuan tersebut terkait kebijakan libur dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). “Memang benar ada roti MBG yang berjamur, ada dua dari empat puluh sembilan pcs. Roti itu seharusnya kami bagikan pada hari Sabtu, tetapi dititipkan sekaligus pada hari Jum’at karena pada Hari Sabtu SPPG libur. Setelah kami bagikan Sabtu, tiba-tiba foto roti berjamur muncul di grup WhatsApp setelah pulang sekolah Sabtu, 11 Oktober 2025″ jelas Wulandari. Untuk meredam masalah tersebut Ia berjanji akan segera menyampaikan temuan ini ke dapur MBG untuk ditindaklanjuti.
Menyikapi kegaduhan ini, Indera Sulistiono, S.Pd., M.M., Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang, didampingi Kasi TK Khusnul Amalia, S.H., M.Si., segera turun ke lokasi untuk melakukan monitoring dan cross-check.”Melihat informasi yang beredar, kami langsung monev. Kami ingin tahu sumber masalahnya, apakah dari distribusi, jenis menu, atau waktu pembagian, sekaligus membantu menyelesaikannya,” ujar Indera Sulistiono. Ia juga menginstruksikan Kepala TK agar selalu memastikan SOP menu kering yang didistribusikan pada Jumat untuk Sabtu memiliki masa kedaluwarsa (expired date) yang lebih lama.
Di samping isu roti, Kepala Sekolah Wulandari juga memberikan klarifikasi tegas mengenai dua isu kontroversial lain: Pengeluaran Wali Murid dari Grup WhatsApp: Wulandari membenarkan dirinya mengeluarkan wali murid. “Yang bersangkutan menyatakan handphone-nya disadap dan semua percakapan grup masuk ke pihak luar. Ia bahkan mengklaim Bapak Bupati sudah tahu tanpa laporan resmi. Saya yakin, siapapun admin grup akan mengeluarkan anggota yang mengaku ponselnya disadap, sebab percakapan di grup bersifat privasi, ini bukan karena hal lain,” tegasnya.
Sri Wulandari juga menampik tuduhan yang menyebut guru melakukan tindakan “melototi” anak. “Keterangan ini mengada-ada dan tidak bisa diterima logika. Laporan roti berjamur terjadi hari Sabtu setelah sekolah usai. Selanjutnya tidak ada pertemuan antara guru dan siswa setelah itu. Posting-an yang memojokkan sekolah kami justru tayang di medsos pada Minggu, 12 Oktober 2025 jadi kapan Guru memelototi anaknya?,” bantahnya.
Sementara itu, Fadoli Baitul R., Kepala SPPG Pendowo yang melayani ribuan siswa, menguatkan bahwa menu yang didistribusikan Jumat untuk hari Sabtu adalah menu kering dengan daya simpan lebih lama sesuai kesepakatan.”SPPG Pendowo yang melayani 3.864 siswa di Bodeh, mengonfirmasi bahwa distribusi MBG telah disepakati dari Senin hingga Jumat. Menu yang didistribusikan Jumat untuk hari Sabtu adalah menu kering dengan masa simpan lebih lama. Ia juga menjelaskan bahwa bahan baku MBG dikoordinasikan secara terpusat oleh Koperasi Berkah Berkarya Mart dengan menggandeng supplier lokal.” ungkapnya. ( Joko Longkeyang).