Pemprov Jateng Akan Gelar Retret JPT untuk Sinkronkan Program Pembangunan dan Asta Cita Presiden

Redaksi / amkmedianews.com 16 Mei 2025, 12:13 WIB

AMKMedianews.com, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menggagas penyelenggaraan retret jabatan pimpinan tinggi (JPT) yang akan melibatkan sekitar 546 peserta dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk wakil bupati dan wakil wali kota. Retret ini bertujuan menyelaraskan program pembangunan daerah dengan visi nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Kegiatan yang dirancang oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah ini dijadwalkan berlangsung pada awal Juni 2025, meski tanggal pastinya masih dalam proses penetapan.

“Kegiatan retret nanti akan diikuti sekitar 546 peserta, termasuk wakil bupati dan wakil wali kota pada hari terakhir,” ujar Kepala BPSDMD Jateng, Uswatun Hasanah, usai memaparkan kesiapan kegiatan kepada Gubernur Ahmad Luthfi, Jumat, 16 Mei 2025.

Uswatun menjelaskan bahwa kurikulum retret saat ini tengah dimatangkan dan akan difinalisasi dalam dua hari ke depan. Fokus utama retret adalah mengintegrasikan Asta Cita ke dalam prioritas program kerja gubernur, sehingga setiap OPD memiliki arah dan tujuan yang selaras.

“Titik krusial yang menjadi pesan Pak Gubernur adalah agar Asta Cita dimasifkan dan disesuaikan dengan program prioritas gubernur,” tuturnya.

Retret ini juga akan menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga nasional, seperti Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian PAN-RB.

Secara teknis, kegiatan akan dibagi dalam beberapa kelas berdasarkan tema dan peserta. Tambahan dua kelas khusus direncanakan, yaitu untuk wakil bupati dan wakil wali kota, serta kelas yang khusus membahas integrasi Asta Cita ke dalam kurikulum.

Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa retret ini merupakan inisiatif baru Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terinspirasi dari retret kepala daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri di Lembah Tidar pada Februari 2025 lalu.

“Ini penting agar program-program di Jawa Tengah dapat berjalan selaras, tidak sendiri-sendiri. Ego sektoral harus dihilangkan sehingga program yang dilakukan bisa dirasakan betul oleh masyarakat,” tegasnya.

Melalui retret ini, diharapkan seluruh elemen birokrasi di Jawa Tengah mampu membangun sinergi yang kuat dan terarah demi percepatan pembangunan daerah yang inklusif dan terintegrasi dengan agenda nasional.( Joko Longkeyang ).