Pemalang Gelorakan Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dengan Fokus Delapan Layanan Dasar

Redaksi / amkmedianews.com 24 September 2025, 15:29 WIB

AMKMedianews.com, Pemalang – Pemerintah Kabupaten Pemalang menunjukkan komitmen kuatnya dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Hal ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan kemiskinan yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Pemalang pada Rabu, 24 September 2025. Acara penting ini dibuka langsung oleh Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, didampingi Wakil Bupati Nurkholes, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam sambutannya, Bupati Anom Widiyantoro secara lugas menyatakan bahwa fokus utama penanganan kemiskinan ekstrem akan diarahkan pada pemenuhan delapan layanan dasar. “Ini perlu kolaborasi antarinstansi. Delapan layanan dasar ini akan difokuskan di desa-desa prioritas agar memberi dampak nyata bagi masyarakat dengan status kemiskinan ekstrem,” ujar Bupati, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor.

 

Delapan layanan dasar yang dimaksud mencakup spektrum kebutuhan fundamental masyarakat, yaitu:

1. Akses listrik yang memadai.

2. Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

3. Penyediaan jamban yang layak dan higienis.

4. Program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).

5. Pemberdayaan melalui UMKM untuk peningkatan ekonomi lokal.

6. Pencegahan dan penanganan stunting demi generasi masa depan.

7. Penanganan anak tidak sekolah agar memperoleh akses pendidikan.

8. Perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas

Untuk memastikan efektivitas program, Pemerintah Kabupaten Pemalang telah menetapkan beberapa desa sebagai prioritas penerima fokus intervensi delapan layanan dasar ini. Desa-desa tersebut meliputi Pagergunung dan Mojo di Kecamatan Ulujami; Semingkir, Kreo, dan Kalitorong di Kecamatan Randudongkal; Penakir dan Gambuhan di Kecamatan Pulosari; Tegalsari Timur di Kecamatan Ampelgading; Kendalrejo di Kecamatan Petarukan; Pedagung di Kecamatan Bantarbolang; serta Pecangakan di Kecamatan Comal. Pemilihan desa-desa ini didasarkan pada data dan analisis mendalam mengenai tingkat kemiskinan ekstrem yang ada.

 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemalang, Mohammad Sidik, turut memberikan penjelasan mengenai tujuan diselenggarakannya rakor ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wahana krusial untuk menganalisis secara komprehensif situasi kemiskinan yang ada, sekaligus merumuskan strategi yang paling tepat. “Kegiatan ini bertujuan menganalisis situasi dan menentukan strategi yang tepat agar upaya pengentasan kemiskinan memiliki daya ungkit besar,” terang Mohammad Sidik, menggarisbawahi harapan akan dampak signifikan dari program yang direncanakan.

Rakor tersebut tidak hanya dihadiri oleh jajaran eksekutif dan legislatif Pemkab Pemalang, tetapi juga menghadirkan perspektif dari berbagai pihak. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Nurkholes, Sekretaris Daerah Heriyanto, Ketua Komisi D DPRD Sapi’i, seluruh jajaran OPD Pemkab Pemalang, serta para narasumber ahli yang berasal dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan akademisi dari Universitas Diponegoro Semarang. Kehadiran berbagai pihak ini diharapkan dapat memperkaya diskusi dan memberikan masukan strategis dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif.

Dengan kolaborasi yang solid dan fokus pada delapan layanan dasar di desa-desa prioritas, Pemerintah Kabupaten Pemalang optimis dapat mencapai target penurunan angka kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya secara menyeluruh. Ini merupakan langkah progresif yang menunjukkan komitmen daerah terhadap kesejahteraan warganya.**( Joko Longkeyang).