PEMALANG – Di tengah kesederhanaan hidup di sebuah rumah berdinding bambu dan berlantai tanah di Desa Pedagung, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, seorang pria bernama Kasmo menjalani hidup penuh keterbatasan. Namun di balik tubuhnya yang lumpuh total, tersimpan semangat luar biasa untuk tetap mandiri.
Kasmo mengalami kelumpuhan sejak lulus dari sekolah dasar. Ia sendiri tidak mengetahui secara pasti apa penyebab tubuhnya perlahan kehilangan kekuatan. Awalnya hanya menggunakan tongkat, hingga akhirnya kedua tangan dan kakinya tak lagi dapat digerakkan.
Kini, Kasmo hanya bisa terbaring di kursi tua yang sekaligus menjadi tempat tidurnya. Ia tinggal bersama ibunya yang sudah lanjut usia. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Kasmo merasa terpukul karena tak bisa menjadi tulang punggung keluarga. Namun di tengah keterbatasannya, ia tetap berjuang untuk tidak sepenuhnya bergantung.
Setiap harinya, Kasmo menjalankan usaha kecil-kecilan dengan berjualan pulsa dari rumah. Ia mengoperasikan ponsel dengan kondisi fisik yang serba terbatas. Tak jarang, ia juga harus mengirim pesan singkat (SMS) kepada teman atau tetangganya hanya untuk meminta bantuan mengangkat tubuhnya ke kamar mandi di bagian belakang rumah.
“Biasanya kalau mau ke kamar kecil, saya SMS teman minta tolong digendong,” ujar Kasmo dengan nada pelan namun tegar.
Semangat Kasmo dalam menghadapi hidup tidak hanya menyentuh, tetapi juga menjadi pengingat bahwa keterbatasan fisik tidak selalu membatasi semangat seseorang untuk tetap produktif dan mandiri.
Kini, Kasmo sangat berharap ada uluran tangan dari masyarakat dan pihak terkait untuk membantunya mendapatkan kehidupan yang lebih layak — baik dari sisi tempat tinggal, alat bantu mobilitas, maupun dukungan usaha.
Kisah Kasmo mengajarkan kita bahwa semangat tidak tumbuh dari tubuh yang kuat, tetapi dari hati yang tak pernah menyerah.
Jika Anda tergerak membantu Kasmo, silakan hubungi:
📞 Hengky Kik : 0813-2665-0887
📞 Lidin Cho. : 0823-2812-8467
Rekening Donasi
Bank BRI : 006901001075561
A.n Yayasan Peduli Pemalang Bersatu