AMKMedianews.com, Wonogiri – Kamis siang, 9 Oktober 2025, akan tercatat sebagai hari istimewa di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Wonogiri. Kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang akrab disapa Bapak Disabilitas Jawa Tengah, untuk meninjau progres pembangunan gedung sekolah (51% rampung) berujung pada peristiwa yang tak disangka-sangka: tangis haru.
Menjelang akhir kunjungannya, seorang siswi kelas 11, Najwa Aulia Ayu Solehah, didampingi gurunya, mendekati Gubernur Luthfi. Najwa, yang kehilangan penglihatan akibat tumor otak sejak kelas 8, menyambut rombongan dengan persembahan istimewa.”Perkenalkan, nama saya Najwa Aulia Ayu Solehah. Saya akan membawakan puisi berjudul ‘Rindu Cahaya’,” ujarnya mantap.
Puisi “Rindu Cahaya” merupakan hasil perenungan Najwa sendiri, tempat ia mencurahkan kerinduan dan perasaannya setelah tak lagi bisa melihat. Meskipun menggunakan diksi sederhana, kekuatan emosional di balik bait-baitnya sangatlah mendalam.
Saat Najwa melantunkan barisan: “Aku rindu wajah ayah ibuku/Tak peduli bagaimana rupaku,” suasana seketika hening. Gubernur Ahmad Luthfi tampak berulang kali menyeka air matanya. Keharuan serupa juga dialami oleh Bupati Setyo Sukarno dan Wakil Bupati Imron Rizkyarno, serta beberapa tamu lainnya.
Setelah Najwa menyelesaikan puisinya, Ahmad Luthfi tanpa ragu langsung memeluk erat siswi berprestasi tersebut. Najwa sendiri diketahui merupakan wakil Jawa Tengah untuk lomba baca tulis puisi di ajang FLS2N tingkat nasional.
Dalam dialog singkat usai pelukan, Najwa menyampaikan impian terbesarnya: melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas.”Saya mau kuliah di UNS. Nanti mau jadi guru di sini (SLBN),” tutur Najwa.
Mendengar impian mulia tersebut, Gubernur Luthfi merespons dengan keseriusan penuh. Ia memastikan bahwa cita-cita Najwa harus terwujud.”Pintar sekali. Adik harus kuliah,” perintah Luthfi, sembari mengarahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Sadimin, untuk mengambil langkah konkret demi mewujudkan impian pendidikan Najwa.
Najwa kemudian menjelaskan bahwa puisi tersebut didedikasikan sepenuhnya untuk orang tuanya. “Dulu saya bisa melihat tapi sekarang cuma bisa mendengar suara dan nafasnya saja,” katanya, menjelaskan kerinduan mendalam yang ia tuangkan dalam puisi.
Momen haru itu tidak hanya terjadi pada Najwa. Sepanjang kunjungan, Gubernur Luthfi disambut hangat oleh 156 siswa SLBN Wonogiri yang menyediakan layanan lengkap mulai dari PAUD hingga SMALB, termasuk berbagai program vokasional dan klinik terapi. Keakraban terlihat saat banyak siswa yang tak segan memeluk Luthfi, layaknya anak kepada ayah, sebuah pemandangan yang menguatkan peran Gubernur sebagai pelindung dan pendukung utama komunitas disabilitas di wilayahnya.**( Joko Longkeyang ).