AMKMedianews.com, Pemalang – Pemerintah Kabupaten Pemalang serius dalam menyambut program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini terlihat dari rapat monitoring dan evaluasi yang digelar di Gradhika Bakti Praja pada Selasa (26/8/2025). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pemalang, Nurkholes, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Heriyanto, bersama perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam pertemuan tersebut, fokus pembahasan utama adalah kesiapan lahan sebagai infrastruktur pendukung program. Menurut Sekda Pemalang, Heriyanto, tim pemerintah daerah telah melakukan survei mendalam di tiga lokasi potensial. Hasilnya, dua lokasi berhasil lolos verifikasi dan dinyatakan siap untuk pembangunan, sementara satu lokasi lainnya tidak memenuhi syarat dan akan dicarikan pengganti.
“Satu lokasi yang tidak lolos verifikasi dikarenakan letaknya berdekatan dengan tempat rehabilitasi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan pengolahan magot. Namun, dua lokasi lainnya sudah kami pastikan siap untuk segera dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia,” tegas Heriyanto. Ia menambahkan, langkah cepat ini diharapkan dapat mempercepat realisasi pembangunan fasilitas MBG, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat Pemalang.
Upaya Pemalang dalam menyukseskan program ini sejalan dengan akselerasi yang dilakukan di tingkat provinsi. Sebelumnya, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan perkembangan program MBG yang menunjukkan kemajuan signifikan. Dari target 9,6 juta penerima manfaat di seluruh Jawa Tengah, saat ini program tersebut telah menjangkau 2,7 juta orang, atau sekitar 28,14 persen dari total target.
Sumarno merinci bahwa penerima manfaat tersebut mencakup berbagai kelompok strategis. Mereka terdiri dari 2,48 juta siswa, 32.466 ibu hamil, 35.965 ibu menyusui, dan 52.217 balita. Angka-angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan nutrisi bagi kelompok rentan.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama pada kelompok usia emas seperti anak-anak, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dengan demikian, diharapkan dapat terbentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas, sebagai pondasi bagi kemajuan bangsa di masa depan.**( Joko Longkeyang).