banner 728x250

Diduga Cacat Struktur: Proyek Rehabilitasi Irigasi Desa Simpur  Terancam Ambruk, Warga Dusun Cengis Soroti Lebar Senderan yang Janggal

  • Bagikan
Iklan Banner Horizontal


PEMALANG|Amkmedianews.com – Proyek rehabilitasi Jaringan Irigasi di Desa Simpur, Dusun Cengis, yang didanai APBD Kabupaten Pemalang senilai hampir Rp 200 juta, menuai sorotan tajam. Warga setempat menduga adanya ketidaksesuaian spesifikasi konstruksi yang berpotensi menyebabkan senderan (tembok penahan) irigasi ambruk dalam waktu singkat.

Papan Informasi proyek rehabilitasi jaringan irigasi di dusun Cengis desa Simpur.

Proyek yang dikerjakan oleh CV. Dewi Surya dengan nilai kontrak Rp 199.371.774,03 dan masa pelaksanaan 40 hari kalender ini, mulai menimbulkan kekhawatiran sejak pengerjaannya terlihat di lapangan.


Warga Dusun Cengis mengungkapkan kejanggalan serius pada dimensi lebar senderan yang sedang dibangun. Berdasarkan pantauan dan pengukuran tidak resmi, lebar tembok di bagian atas (permukaan) memang terlihat ideal, mencapai sekitar 40 cm.

Kontruksi yang terlihat Lebar aliran 1 meter, lebar pondasi/ sender kiri-kanan tampak 40 cm.

Namun, kejanggalan muncul pada bagian pondasi atau dasar senderan yang tidak terlihat.
“Lebar di permukaan memang 40 cm. Tapi yang kami duga, di bagian bawah, di dasar pondasi yang terpendam, lebarnya kurang dari 10 cm. Konstruksi seperti ini jelas tidak standar dan hanya akan bertahan sebentar,” ujar salah seorang warga Simpur yang enggan disebutkan namanya.


Secara teknis konstruksi, tembok penahan seperti senderan irigasi harus memiliki lebar pondasi (dasar) yang lebih besar atau minimal sama dengan lebar bagian atas. Hal ini diperlukan untuk menahan tekanan lateral tanah dan air agar tembok stabil dan tidak mudah longsor.

Gambar memperlihatkan ketebalan sender penahan aliran irigasi,  di bagian atas terlihat 40 cm namun di bagian bawah kurang dari 10 cm

Jika dugaan warga benar, konstruksi dengan lebar dasar hanya 5 cm dinilai cacat struktural dan melanggar prinsip teknik sipil, yang berisiko tinggi menyebabkan senderan jebol saat dialiri air atau menghadapi musim penghujan.


Mendesak Dinas PUPR Lakukan Audit Fisik


Proyek Rehabilitasi D.I Simpur II yang berada di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Pemalang ini menjadi tanda tanya besar mengenai fungsi pengawasan di lapangan.

Penampakan senderan irigasi sebelum di tutup

Warga berharap Dinas PUPR Pemalang segera turun tangan melakukan audit fisik dan pengukuran ulang (opname) pada struktur yang sudah dibangun, terutama pada bagian pondasi yang tertimbun.


Ini uang rakyat (APBD). Kami minta pekerjaan ini harus di cek kembali spesifikasi teknisnya secara terbuka. Jangan sampai proyek ratusan juta ini hanya menghasilkan tumpukan semen yang akan ambruk dalam hitungan bulan,” tutup warga.


Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek (CV. Dewi Surya) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pemalang belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kejanggalan dimensi konstruksi ini.

Iklan Banner Horizontal
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *