banner 728x250

Wagub Tegaskan Hafal Al Qur’an di Jateng, Semua Berhak Dapat Bisyarah

  • Bagikan
Iklan Banner Horizontal

AMKMedianews.com, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya dalam memberikan penghargaan kepada para penghafal Al Quran tanpa membedakan latar belakang daerah asal. Selama proses menghafal dilakukan di wilayah Jawa Tengah, hak untuk menerima bisyarah tetap melekat pada setiap santri.

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maemoen, saat menghadiri Haflah Khotmil Qur’an Madrasah Qur’anil Majid (MQM) di lingkungan Pondok Pesantren Blater Madinatul Qur’an, Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (13/12/2025).

Menurutnya, bisyarah merupakan bentuk penghormatan pemerintah kepada para penghafal Al Quran yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk menjaga kemuliaan kitab suci. Karena itu, aspek domisili maupun identitas kependudukan tidak dijadikan tolok ukur.

Ia menambahkan, kehadiran Al Quran di tengah kehidupan masyarakat diyakini membawa keberkahan, termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan. Oleh sebab itu, Pemprov Jateng secara konsisten mengalokasikan anggaran untuk mendukung para hafiz dan hafizah melalui APBD.

Saat ini, bisyarah yang diberikan berupa apresiasi senilai Rp1 juta bagi santri yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz. Selain itu, pemerintah daerah juga membuka akses beasiswa bagi santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam sambutannya, Gus Yasin—sapaan akrab Wakil Gubernur—menguraikan nilai inklusivitas yang diajarkan Al Quran. Ia mencontohkan kisah para sahabat Nabi Muhammad yang memiliki keterbatasan, namun mampu mencapai kemuliaan berkat kedekatan mereka dengan Al Quran dan ilmu agama.

Menurutnya, semangat pendidikan inklusi tersebut kini diteruskan oleh pondok pesantren yang membuka ruang belajar bagi siapa pun, tanpa memandang kondisi fisik maupun latar belakang intelektual.

Pada acara tersebut, bisyarah diserahkan kepada tujuh santri penghafal 30 juz Al Quran. Kegiatan tasyakuran juga diikuti puluhan santri lainnya, terdiri atas 86 penghafal 30 juz binnadzri dan 145 penghafal juz 30 bil ghoib.

Rangkaian acara ditutup dengan doa khotmil Quran yang dipimpin oleh Dr. KH Mu’tashim Billah, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, dalam suasana khidmat dan penuh kekhusyukan.( Walis ).

Iklan Banner Horizontal
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *